Langsung ke konten utama

8 Strategi belanja hemat di masa pandemi


Meski ekonomi sedang lesu sebagai akibat pandemi yang berkepanjangan sejak awal tahun 2020, namun pengeluaran terus melaju. Seperti tidak mengenal situasi, ada saja kebutuhan yang menjauhkan kita untuk belanja hemat dan justru membuat kita melakukan pengeluaran. Misalnya, kebutuhan gadget untuk menunjang anak sekolah online, kebutuhan meja dan kursi tambahan agar orang tua dan anak bisa bekerja dan sekolah dengan lebih nyaman di rumah, menambah AC agar keluarga bisa nyaman menghabiskan waktu di rumah saja, menambah layanan internet, membeli printer, atau belanja kebutuhan pribadi yang memang sudah waktunya dibeli seperti kebutuhan bulanan, skincare, pakaian anak, dan sebagainya.

Dalam situasi keuangan yang tidak menentu saat pandemi seperti ini, kita tentu perlu belanja hemat dan lebih cermat berbelanja. Sebab, jika semua kebutuhan di atas dipenuhi, namun pemasukan sedang tersendat, bisa-bisa hal itu akan menimbulkan masalah finansial baru, seperti dana darurat menipis, menguras tabungan, atau yang lebih parah, menambah utang. Anda tidak ingin hal ini terjadi, bukan? Nah, agar Anda tetap bisa memenuhi kebutuhan secara bijak, simak tujuh strategi belanja hemat di masa pandemi berikut.

Strategi belanja hemat di masa pandemi

1. Anggarkan budget belanja bulanan

Prinsip utama agar penghasilan Anda tidak terkuras untuk belanja ialah dengan menetapkan budget maksimal belanja, misalnya sebesar 10% per bulan. Artinya, Anda hanya boleh menghabiskan maksimal sejumlah tersebut untuk memenuhi kebutuhan Anda. Mengalokasikan budget ini penting untuk menghindari Anda dari belanja impulsif. Dengan mengalokasikan sepersepuluh dari gaji untuk belanja, Anda masih punya 90% lain yang bisa digunakan untuk: 30%-40% biaya bulanan, 30% untuk investasi, proteksi, dan tabungan, serta 20%-30% untuk membayar cicilan kredit jika ada.

2. Tentukan prioritas, belanja sesuai kebutuhan yang paling mendesak

Jika ternyata keperluan yang ingin Anda beli lebih besar dari 10% budget yang telah Anda anggarkan, maka saatnya Anda membuat skala prioritas. Misalnya, di masa school from home (SFH) dan work from home (WFH) seperti sekarang ini, tentu kebutuhan internet lebih penting dari kebutuhan membeli AC tambahan. Anda juga bisa menangguhkan belanja sepeda agar bisa membeli kebutuhan yang lebih mendesak, yaitu perangkat gadget untuk mendukung SFH atau WFH.

3. Utamakan belanja produk diskon, promo, atau cashback

Di masa pandemi seperti ini, banyak toko online dan marketplace yang memangkas harga dan menyediakan promo. Toko fisik di mal juga tak kalah menyajikan potongan harga dan membuka toko online agar produknya tetap laris di saat ekonomi lemah sekarang ini. Jadi, jangan buru-buru membeli barang. Cari dulu produk-produk yang Anda incar dan bandingkan harga produk tersebut di beberapa toko online atau marketplace. Ini bertujuan agar Anda mendapatkan harga terbaik.

4. Hindari belanja dengan utang

Tidak ada yang mengetahui sampai kapan pandemi akan berlangsung. Sehingga, tak ada pula yang bisa memprediksi hingga kapan ekonomi akan tertekan. Di tengah ekonomi yang lesu ini, penting agar Anda tidak menambah biaya. Karena itu, pantang bagi Anda untuk belanja dengan menggunakan utang, apalagi yang berbunga besar seperti kartu kredit, kredit tanpa agunan, atau pinjaman online. Upayakan untuk menggunakan kartu kredit hanya untuk cicilan 0% atau langsung bayar tagihan di bulan berikutnya. Ini untuk menghindari bunga yang menambah biaya.

5. Jika berkualitas, boleh juga mempertimbangkan barang secondhand

Jika memang Anda punya kebutuhan mendesak yang tidak bisa ditunda, namun budget yang tersedia tidak memungkinkan untuk membeli produk baru, tidak ada salahnya mempertimbangkan beli barang secondhand yang masih prima. Contoh, Anda perlu meja dan kursi tambahan untuk bekerja dan belajar di rumah, atau printer misalnya. Saat ini ada beberapa marketplace yang bisa Anda sambangi untuk melihat-lihat barang-barang secondhand, termasuk barang-barang yang Anda cari. Lumayan, harganya bisa terpangkas lebih dari 30% dari harga barang baru.

6. Menabung untuk pengeluaran yang besar

Jika memang budget yang telah Anda alokasikan belum cukup untuk membeli barang kebutuhan, maka solusinya bukanlah berhutang. Melainkan, tabunglah anggaran ini beberapa bulan sampai dana Anda cukup untuk membeli barang yang dibutuhkan tersebut.

7. Sesuaikan gaya hidup dengan isi dompet

Jalanilah hidup apa adanya, sesuai dengan kemampuan isi dompet. Petuah ini bisa menjadi penyelamat Anda melewati situasi yang tidak menentu seperti sekarang ini. Jika saat ini dana darurat Anda belum ideal – yaitu minimal tiga kali untuk lajang dan minimal enam kali untuk yang telah berkeluarga – maka janganlah boros untuk pos-pos tersier. Jika Anda ingin bersepeda, tidak perlu belanja sepeda yang harganya hingga puluhan juta Rupiah. Begitu pula dengan hobi mengoleksi tanaman. Jika memang saat ini Anda masih punya cicilan utang, ditambah pendapatan seret, tidak perlu memaksakan diri membeli tanaman hingga jutaan Rupiah. Ada banyak tanaman yang dijual di bawah Rp50.000 yang tak kalah cantik dan bisa menambah suasana asri di rumah.

8. Jangan lupakan jaga kesehatan di masa pandemi

Di tengah himpitan pengeluaran yang tidak terus melaju, penghasilan yang menurun, serta pandemi yang tak kunjung usai, pastikan diri Anda dan keluarga tetap jaga kesehatan. karena bila anda dan keluarga sakit maka pengeluaran anda akan besar.

Oke, itu adalah tips bagaimana strategi hemat saat pandemi seperti saat ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PAPARAN DESKRIPTIF, NARATIF, ARGUMENTATIF ATAU PERSUASIF TENTANG PRODUK JASA

Paparan Deskriptif, Naratif, Argumentatif, atau Persuasif tentang Produk Jasa A. Kompetensi Dasar 3.16 Memahami paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang produk/jasa 4.16 Menyusun paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang produk/jasa B. Indikator Pencapaian 3.16.1 Menjelaskan paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang produk/jasa 3.16.2 Menganalisis paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang produk/jasa 4.16.1 Menyusun paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang produk/jasa C. Materi 1. Deskriptif Paragraf deskriptif adalah sebuah paragraph yang menggambarkan sebuah objek dengan tujuan agar para pembaca merasa seolah-olah melihat sendiri objek yang digambarkan itu. Paragraf deskripsi ini menggambarkan sesuatu dengan kata-kata secara jelas dan terperinci. Paparan deskriptif berisi penjelasan singkat mengenai produk/jasa yang ditawarkan. Ciri-ciri paparan deskriptif: Mengga

STANDARISASI dan SERTIFIKASI PRODUK

STANDARISASI dan SERTIFIKASI PRODUK 1.       Pengertian Standarisasi Dan Sertifikasi Produk Istilah dari standarisasi berasal dari kata standar yang memiliki arti satuan ukuran dan dapat digunakan sebagai dasar pembanding kualitas, kuantitas, nilai, dan hasil karya yang nyata. Dalam arti yang luas, standar menunjukkan spesifikasi dari suatu produk, bahan, maupun proses. Standarisasi diimplementasikan pada saat sebuah perusahaan menghasilkan dan mengeluarkan sebuah produk ke pasaran. (sumber : https://www.caraprofesor.com/mengenal-pengertian-standarisasi). Sebagai contoh,apabila produsen akan memproduksi kran air sebaiknya ukuran kran yang disuat mengikuti standar dari ukuran pipa air yang ada.Produsen bisa membuat kran dengan ukuran ¼ inci atau ½ inci sesuai dengan ukuran pipa air yang sering digunakan konsumen. Menurut ketentuan Pasal 1 angka 2 PP NO. 102/2000 tentang Standar Nasional, Standarisasi adalah proses merumuskan,menetapkan,menerapkan dan merevisi standar yang dilaku

PENGUJIAN PRODUK

     Assalamualaikum Wr. Wb. Hallo sahabat Tepas Belajar dimana pun anda berada, kali ini saya akan membagikan artikel mengenani pengujian produk pada mata pelajaran PKKWU kelas XII, silahkan disimak! HAKIKAT PENGUJIAN PRODUK P engujian produk merupakan kegiatan penting untuk menjamin kualitas produk di pasaran,sebelum sebuah produk dipasarkan perlu dilakukan pengujian produk terlebih dahulu.Pengujian produk dilakukan degan pengukuran terhadap sifat dan kinerja produk tersebut sesuai standar tertentu.      Proses pengukuran sifat atau kinerja suatu produk inilah yang disebut dengan pengujian produk. Jadi pengujian produk adalah segala proses yang dilakukan oleh seorang peneliti,baik melalui pengukuran kinerja, keamanan, kualitas dan kesesuaian produk terhadap standar yang telah ditetapkan.      Bagi produsen, hasil pengujian produk berguna dalam pengarsipan dan untuk mendapatkan hak paten atas produknya. Selain itu,pengujian produk dapat digunakan sebagai persyaratan dalam peluncuran p