Langsung ke konten utama

STANDARISASI dan SERTIFIKASI PRODUK

STANDARISASI dan SERTIFIKASI PRODUK

1.      Pengertian Standarisasi Dan Sertifikasi Produk

Istilah dari standarisasi berasal dari kata standar yang memiliki arti satuan ukuran dan dapat digunakan sebagai dasar pembanding kualitas, kuantitas, nilai, dan hasil karya yang nyata. Dalam arti yang luas, standar menunjukkan spesifikasi dari suatu produk, bahan, maupun proses. Standarisasi diimplementasikan pada saat sebuah perusahaan menghasilkan dan mengeluarkan sebuah produk ke pasaran. (sumber : https://www.caraprofesor.com/mengenal-pengertian-standarisasi). Sebagai contoh,apabila produsen akan memproduksi kran air sebaiknya ukuran kran yang disuat mengikuti standar dari ukuran pipa air yang ada.Produsen bisa membuat kran dengan ukuran ¼ inci atau ½ inci sesuai dengan ukuran pipa air yang sering digunakan konsumen.

Menurut ketentuan Pasal 1 angka 2 PP NO. 102/2000 tentang Standar Nasional,

Standarisasi adalah proses merumuskan,menetapkan,menerapkan dan merevisi standar yang dilakukan secara tertib dan bekerja sama dengan semua pihak.Dengan kata lain,standarisasi dapat diartikan sebagai penetapan norma dan aturan mutu  produk yang ditetapkan bersama dengan tujuan menghasilkan produk dengan mutu yang dapat dideskripsikan dan diukur dengan perolehan mutu yang seragam.

Sedangkan pengertian sertifikasi menurut Pasal 1 angka 11 PP Standar Nasional adalah rangkaian kegiatan penerbitan sertifikat terhadap barang dan jasa.Lebih lanjut,Pasal 1 angka 12 menyebutkan bahwa pengertian sertifikat adalah jaminan tertulis yang diberikan oleh lembaga /laboratorium yang telah terakreditasi untuk menyatakan bahwa barang,jasa,proses,system atau personal telah memenuhi standar yang dipersyaratkan. 

2.      Badan Pengatur Standarisasi Produk Nasional

Untuk menetapkan standar pengujian produk tentu harus ada pakem yang bias diuji secara secara universal dan harus membawa manfaat secara teknologi,ekonomi, dan social.

Pada dasarnya standarisasi harus memuat dua hal yaitu standar teknik dan standar manajemen.Standar teknik adalah serangkaian persyaratan yang harus dipenuhi oleh perusahaan meliputi bahan,produk dan layanan. Jika bahan,produk atau jasa gagal memenuhi satu atau lebih dari spesifikasi yang berlaku maka produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut dinilai tidak memenuhi spesifiksi standar.Sedangkan standarisasi manajemen adalah struktur tugas,prosedur kerja,system manajemen dan standar kerja dalam bidang kelembagaan,usaha serta keuangan.

Standarisasi nasional merupakan salah satu instrument regulasi teknis yang dapat melindungi kepentingan konsumen nasional dan produsen produk dalam negeri.

Melalui regulasi teknis yang berbasiskan standarisasi dapat mencegah beredarnya barang - barang yang tidak bermutu dan berbahaya di pasar domestic serta mencegah masuknya barang impor yang bermutu rendah.

Untuk mencegah hal tersebut menjadi tanggung jawab Badan Standarisasi Nasional (BSN) untuk membina,mengembangkan serta mengkoordiasi kegiatan di bidang standarisasi secara nasional. BSN berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui menteri yang mengkoordinasikan. BSN sebagai lembaga pemerintah bertanggung jawab untuk merumuskan dan mengembangkan standar di Indonesia mengacu pada yang ditetapkan oleh badan dunia seperti ISO,CODEX Alimentarius, dan standar regional serta standar nasional lainnya.

Badan Standarisasi Nasional ( BSN ) memiliki fungsi sebagai berikut :

  1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang standarisasi Nasional;
  2. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BSN;
  3. Fasilitas dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang standarisasi Nasional;
  4. Penyelenggaraan pembinaan kerja sama dalam negeri dan internasional di bidang standarisasi;
  5. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasiumum di bidang perencanaan umum ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

Sedangkan kewenangan BSN sebagai lembaga penentu standarisasi produk nasional

sebagai berikut:

  1. Penyusun rencana nasional secara makro di bidangnya;
  2. Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro;
  3. Penetapan system informasi di bidangnya;
  4. Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu:

    • Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang standarisasi nasional;
    • Perumusan dan penetapan kebijakan system akreditasi lembaga sertifikasi,lembaga inspeksi dan laboratorium;
    • Penetapan SNI;
    • Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidangnya;
    • Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di bidangnya.

Komentar

  1. Assalamualaikum wr, wb.
    Nama : Yudi Gunawan
    Kelas : 12 Broadcasting

    Menurut saya materi ini sangat baik dan mudah dipahami, karena materi ini dikemas secara singkat namun pdata dan jelas, sehingga memudahkan kita untuk memahaminya, terima kasih...

    BalasHapus
  2. Assalamualaikum wr,wb
    Nama :Nurul julianti
    Kelas:12 Broadcasting

    Menurut saya materi hari ini sangat mudah di pahami,sehingga memudahkan kita untuk memahaminya,terima kasih...

    BalasHapus
  3. Assalamualaikum we.wb
    Nama : Risma Yustika
    Kelas : XII Broadcasting

    Menurut saya materinya sangat mudah di pahami, dan di kemas secara singkat padat dan jelas. Terimakasih...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

ASAS-ASAS KEWARGANEGARAAN INDONESIA

     Bismillahirrohmanirrohim... hallo sahabat edukasi dimanapun anda berada, kali ini saya akan menyampaikan artikel mengenai materi Asas-asas Kewarganegaraan Indonesia pada mata pelajaran PPKN kelas X.      Asas kewarganegaraan adalah dasar berpikir dalam menentukan masuk tidaknya seseorang dalam golongan warga negara dari suatu negara tertentu. Pada umumnya asas dalam menentukan kewarganegaraan dibedakan menjadi dua sebagai berikut : Asas Ius Sanguinis (asas keturunan) Asas Ius Soli (asas kedaerahan/ tempat kelahiran) Penjelasannya: Asas ius sanguinis (asas keturunan), yaitu kewarganegaraan seseorang ditentukan berdasarkan pada keturunan orang yang bersangkutan. Misalnya, seseorang dilahirkan di negara A, sedangkan orang tuanya berkewarganegaraan negara B, maka ia adalah warga negara B. Jadi berdasarkan asas ini, kewarganegaraan anak selalu mengikuti kewarganegaraan orang tuanya tanpa memperhatikan di mana anak itu lahir. Asas ius soli (asas kedaerahan/t...

PAPARAN DESKRIPTIF, NARATIF, ARGUMENTATIF ATAU PERSUASIF TENTANG PRODUK JASA

Paparan Deskriptif, Naratif, Argumentatif, atau Persuasif tentang Produk Jasa A. Kompetensi Dasar 3.16 Memahami paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang produk/jasa 4.16 Menyusun paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang produk/jasa B. Indikator Pencapaian 3.16.1 Menjelaskan paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang produk/jasa 3.16.2 Menganalisis paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang produk/jasa 4.16.1 Menyusun paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang produk/jasa C. Materi 1. Deskriptif Paragraf deskriptif adalah sebuah paragraph yang menggambarkan sebuah objek dengan tujuan agar para pembaca merasa seolah-olah melihat sendiri objek yang digambarkan itu. Paragraf deskripsi ini menggambarkan sesuatu dengan kata-kata secara jelas dan terperinci. Paparan deskriptif berisi penjelasan singkat mengenai produk/jasa yang ditawarkan. Ciri-ciri paparan deskriptif: Mengga...

Cara Membatik dan Alat yang diperlukan

Kerajinan Batik adalah salah satu kebanggan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, sebagai pemilik kebanggan tersebut seharusnya mengetahui seluk beluk dari kerajinan batik itu sendiri, seperti mengetahui tentang motif-motif batik, daerah-daerah asalnya batik itu, ciri khas batik tiap daerah dan proses pembuatannya. Pada umumnya, proses pembuatan batik di setiap daerah itu sama saja. Banyak orang luar negeri ingin mengetahui cara membuat batik. Denga demikian, sebagai pemilik kita tidak boleh dilangkahi oleh pendatang. Maka dari itu jangan segan untuk belajar bagaimana cara membuat batik jangan mau kalah dengan orang asing yang sangat antusias untuk mau belajar bagaimana cara membuat batik. Dan berikut adalah langkah-langkah pembuatan batik: Siapkan alat dan bahan untuk membatik: kain mori sesuai kebutuhan yang telah diketel (proses menghilangkan kanji pada kain dengan cara diuleni dalam larutan minyak kacang) dan canting. Gambar desain di atas kain mori sesuai dengan pola yang diinginkan....